Tantangan dan Strategi Guru Raudhatul Athfal dalam Pembelajaran Sains Berbasis Nilai-Nilai Islam
Keywords:
Tantangan pembelajaran, strategi guru, pembelajaran sains, nilai-nilai Islam, Raudhatul AthfalAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi guru Raudhatul Athfal (RA) dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran sains dan mengeksplorasi strategi yang dikembangkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian melibatkan 8 guru dari 4 lembaga RA di Kabupaten Madiun. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik model Miles, Huberman, dan Saldaña. Hasil penelitian mengidentifikasi tantangan multidimensional yang dihadapi guru, mencakup lima dimensi: (1) tantangan konseptual berupa pemahaman terbatas tentang integrasi holistik, kesulitan mengaitkan konsep sains dengan ketauhidan secara developmentally appropriate, dan keterbatasan pengetahuan tentang ayat-ayat kauniyah; (2) tantangan pedagogis dalam merancang aktivitas, mengajukan pertanyaan reflektif, dan mengelola keseimbangan eksplorasi-refleksi; (3) tantangan sumber daya berupa minimnya bahan ajar, keterbatasan akses pelatihan, dan fasilitas terbatas; (4) tantangan struktural-institusional meliputi kurikulum yang tidak mendukung, tekanan target akademik, dan kurangnya supervisi pedagogis; (5) tantangan personal-profesional terkait latar belakang pendidikan, keterbatasan waktu, dan kepercayaan diri rendah. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, guru mengembangkan strategi adaptif yang mencakup: belajar mandiri dan peer learning, adaptasi dan pengembangan materi, penggunaan storytelling dan ritual, pembentukan kelompok kerja guru, keterlibatan orang tua, serta improvisasi kreatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa diperlukan intervensi comprehensive dan multi-level yang mencakup pelatihan sistematis, pengembangan bahan ajar, reformasi kurikulum, penguatan kepemimpinan pedagogis, dan perbaikan kondisi kerja guru untuk mendukung implementasi pembelajaran sains berbasis nilai-nilai Islam yang berkualitas.








